Awalan atau disebut juga prefiks adalah imbuhan yang penggunaannya terletak di depan atau di awal sebuah kata dasar. Contohnya ter-, pe-, se-, ke-, ber, dan lainnya. Sisipan; Sisipan atau biasa disebut juga dengan infiks merupakan imbuhan yang digunakan di tengah atau disisipkan pada kata dasar. Contohnya: -el-, -er-, -em-, -in- dan lainnya
Ilmu tata kalimat. Dalam linguistik, sintaksis ( serapan dari Belanda: syntaxis) atau ilmu nahu adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun, sebagaimana
Berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif berdasarkan jenisnya: 1. Kalimat Pasif Transitif. Kalimat pasif transitif memiliki pola dasar O-P-S atau O-P-S-K, selain itu predikat pada kalimat pasif transitif memiliki objek. Contohnya: Baju kotor dicuci oleh ibu. Tembok kamar dicat oleh Mas Yanto.
Dengan makna yang bertolak belakang, ironi hadir sebagai sindiran yang cukup lembut dibandingkan sindiran lainnya. Baca juga: Perbedaan Satire dan Sarkasme Jenis kalimat sindirian ini sangat cocok dipakai sebagai alat untuk menegur dan pengingat agar individu yang ditegur sadar.
. Struktur kalimat yang benar disusun berdasarkan aturan penulisan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku seperti keberadaan subjek, predikat dan objek. Kalimat terdiri dari serangkaian kata yang disusun sesuai kaidah tertentu. Dimana kalimat berperan penting dalam mengkomunikasikan informasi, menanyakan sesuatu hal, dan mengekspresikan emosi. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penyusunan struktur kalimat yang benar lengkap beserta contohnya. Simak penjelasan berikut. Pengertian Struktur KalimatStruktur kalimat yang benarContoh Struktur Kalimat Kalimat adalah sekumpulan kata yang diatur dengan kaidah yang berlaku. Dalam penulisanya, kalimat diatur berdasarkan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Biasanya diawal sebuat kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, ataupun tanda tanya. Sebagaimana kita tahu bahwa struktur kalimat paling tidak memuat subjek dan predikat. Nah, kalimat yang memuat dua unsur Subjek dan Predikat ini dinamakan kalimat lengkap. Struktur kalimat adalah serangkaian kata yang membentuk sebuah kalimat yang terdiri atas unsur-unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan atau sering dikenal dengan istilah S-P-O-K. Struktur kalimat yang benar Struktru kalimat dibangun berdasarkan unsur-unsur yang tetap yaitu SPOK S = SubjekP = PredikatO = ObjekK = Keterangan Berikut adalah penjelasan mengenasi Subjek-Predikat-Objek-Keterangan. Subjek Subjek adalah unsur yang berada di depan predikat dan biasanya berupa kata atau frasa benda. Subjek dalam sebuah kalimat berfungsi sebagai pokok pembicaraan. Predikat Predikat adalah unsur yang menjelaskan sebuah subjek. Ciri khas predikat yaitu menjelaskan pekerjaan yang dilakukan subjek dan biasanya berupa kata kerja baik aktif maupun pasif. Objek dan Keterangan Objek dan keterangan sama-sama terletak dibagian belakang kalimat dan sering dinilai sama. Namun keduanya ternyata memiliki perbedaan dalam membuat kalimat pasif. Objek bisa menjadi subjek pada kalimat pasif sedangkan keterangan tidak bisa menjadi subjek pada kalimat pasif. Setelah mengetahui unsur-unsur kalimat, berikut akan dijabarkan contoh struktur kalimat yang benar. Ayah Zaki berperan sebagai predikat karena menunjukan potongan kata yang melakukan kegiatan. Predikat kalimat diatas adalah pekerjaan yang dilakukan Ayah Zaki yaitu membaca koran. Sedangkan objek nya adalah novel dan diruang tamu berperan sebagai keterangan tempat. Contoh Struktur Kalimat Contoh Kalimat S-P Kalimat lengkap minimal terdiri atas S-P atau Subjek dan predikat. Contoh Ibu memasak Subjek = Ibu, Predikat = memasak Adik sedang belajarSubjek = Adik, Predikat = sedang belajar Contoh Kalimat S-P-O Keberadaan objek juga sangat penting terutama menjelaskan kalimat memiliki makna/arti. Berikut adalah contoh kalimat yang disusun atas Subjek-Predikat-Objek. Adik sedang makan jerukSubjek = Adik, Predikat = Sedang makan, Objek = Jeruk Kaka bermain PlayStationSubjek = Kaka, Predikat = bermain, Objek = Playstation Contoh Kalimat S-P-O-K Kalimat yang terdiri dari Subjek-Predikat-Objek-Keterangan disebut kalimat sempurna. Dimana penambahan keterangan akan menjelaskan temoat, waktu, kondisi dalam struktur kalimat. Contoh Ibu sedang memasak indomie di dapurSubjek = Ibu, Predikat = sedang memasak, Objek = Indomie, Keterangan = di dapur. Naura bermain boneka di halaman rumahSubjek = Naura, Predikat = bermain, Objek = boneka, Keterangan = di halaman rumah Demikian penjelasan mengenai penyusunan struktur kalimat yang benar beserta contohnya. Semoga bermanfaat! Referensi
PembahasanKalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba disebut dengan kalimat kompleks. Kalimat efektif yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia baik ejaan, maupun tanda bacanya. Kalimat tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat. Kalimat imperatif yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminta atau memerintah. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pilihan yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba disebut dengan kalimat kompleks. Kalimat efektif yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia baik ejaan, maupun tanda bacanya. Kalimat tunggal yaitu kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat. Kalimat imperatif yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminta atau memerintah. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pilihan D.
Pengertian Struktur Kalimat Struktur kalimat berarti fungsi bagi unsur kalimat itu sendiri. Struktur kalimat tidak selalu berurutan S, P, O, K dan Pelengkap, tapi banyak kalimat yang urutan unsurnya menyimpang dari pola urutan tersebut. Untuk mengetahui fungsi unsur kalimat, perlu kita kenal pengertian dan ciri umum tiap fungsi-fungsi sintaksis itu. A. Subjek Subjek S adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok benda, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda nomina, klausa, atau frasa verba. Dalam Kamus Linguistik disebutkan bahwa subjek adalah bagian dari klausa berwujud nomina atau frasa nomina yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara Kridalaksana, 1982 159. Adapun ciri-ciri subjek adalah a. Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa Penentuan subyek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apaatau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa. b. Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut sebagai pembatas antara subyek dan predikat c. Didahului kata bahwa Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subyek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subyek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kataadalah atau ialah. d. Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang Kata yang menjadi subyek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas. e. Tidak didahului preposisi Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulaikalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubyek. f. Berupa kata benda atau frase kata benda g. Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda. Di samping kata benda, subyek dapat berupa kata kerja atau kata sifat, biasanya, disertai kata penunjuk itu. B. Predikat Predikat P adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek pelaku, toko, atau benda di dalam suatu kalimat. Selain memberi tahu tindakan atau perbuata subjek, predikat juga dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Termasuk juga sebagai predikat dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapi dapat pula numeralia, nomina atau frasa nomina. Adapun ciri-ciri predikat adalah a. Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaansebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa kata benda penggolong identifikasi. Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia kata bilangan atau frase numeralia. b. Kata adalah atau ialah Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutamadigunakan jika subyek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subyek dan pelengkap tidak jelas. c. Dapat diingkarkan Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yangdiwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa kata kerja atau kata sifat. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa kata benda atau predikat kata merupakan. d. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan kata kerja atau kata sifat. Kalimat yang subyeknya berupa kata benda bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara subyek, seperti ingin, hendak, dan mau. e. Unsur pengisi predikat Predikat suatu kalimat dapat berupa 1. Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda. 2. Frase, misalnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia bilangan. C. Obyek Objek O adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek. Adapun ciri-ciri obyek adalah a. Langsung di belakang predikat Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat. b. Dapat menjadi subyek kalimat pasif Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subyekdalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk kata kerja predikatnya. c. Tidak didahului preposisi Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi. d. Kategori katanya kata benda/ frase kata benda e. Dapat dinganti dengan –nya f. Didahului kata bahwa g. Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif. h. Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek intransitif i. Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek transitif. D. Pelengkap Pelengkap Pel atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi tersebut juga di tempati O dan jenis kata yang mengikuti Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Adapun ciri-ciri pelengkap adalah a. Terletak di belakang predikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut. Diah mengirimi saya buku baru. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru. Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat. b. Tidak didahului preposisi Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini. c. Kategori katanya dapat berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat. E. Keterangan Keterangan Ket adalah bagian dari kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket ini dapat menerangkan S, P, O dan Pel. Ket ini memiliki posisi manasuka, atrinya posisi Ket dapat berasa di awal, di tengah atau di akhir Ket adalah frasa nominal, frasa preposional, adverbia, atau klausa. Adapun ciri-ciri keterangan adalah ; 1. Bukan unsur utama bersifat manasuka Berbeda dari subyek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsure tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib. 2. Dapat dipindah-pindah posisi/letaknya bebas Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subyek dan predikat. Jika tidak dapat di pindah-pindahkan, maka unsure tersebut tidak termasuk keterangan. 3. Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti, di, dari, ke, tentang Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum – Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama. – Pergi! – Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu. – The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah. Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Pengertian Struktur Kalimat
- Kalimat majemuk adalah struktur kalimat yang memiliki lebih dari satu dasar kalimat. Mengutip Yendra dalam Mengenal Ilmu Bahasa 2018, kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh atau satuan sintaksis, yang disusun dari konstituen dasar, yaitu berupa klausa atau susunan klausa yang membentuk sebuah kesatuan ujaran yang menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Sintaktik 2019, kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Dalam kalimat majemuk, konjungsi memegang peranan penting. Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk. Baca juga Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat konjungsi yang digunakan, kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat jenis, yaitu Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan Jenis kalimat ini disebut juga aditif atau penambahan. Jenis kalimat ini menggunakan konjungsi yang memperlihatkan hubungan penjumlahan dari kalimat dasar. Contoh konjungsinya yakni dan, serta, lagipula. Contoh Aku membacakan buku dongeng dan adik-adik menyimak dengan antusias. Ibu membersihkan gudang di hari libur, ayah menata kebun, serta aku membereskan kamar tidur. Kita seharian hanya mengerjakan tugas tanpa pelajaran lisan, lagipula guru sedang ada rapat. Soal itu sudah ditanyakan ke bagian IT, dan sudah dikonfirmasi berulang kali. Baca juga Contoh Teks Bacaan Soal, Mencari Kalimat dan Gagasan Utama Kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa Dalam kalimat jenis ini, meski sudah memakai konjungsi sebagai penghubung antardasar kalimat, tetapi tetap dibutuhkan tanda koma sebagai pembatas. Kalimat ini menggunakan konjungsi yang menghubungan urutan peritiwa, seperti lalu, lantas, terus, dan kemudian. Contoh kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa adalah Saya tinggal di Bandung, lalu keluarga pindah ke Yogyakarta. Teman sekelas saya mengendarai motor tanpa mengenakan helm, lantas polisi lalu lintas menghentikan mereka. Kamu tuang putih telur dalam wadah, terus kamu kocok putih telur menggunakan mixer sampai mengembang. Saya membayar ongkos pada supir angkot, kemudian ia memberi uang kembalian dengan jumlah yang pas. Baca juga Cerpen Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis Kalimat majemuk yang menyatakan pemilihan Jenis kalimat ini ditandai dengan kata penghubung atau. Hubungan pemilihan pada dua atau lebih kalimat dasar juga dapat ditunjukkan dengan kata apakah. Contoh
kalimat dengan struktur struktur kalimat saja disebut